translate

Friday, April 6, 2012

40 Sunnah Rasul yang kedua

  1. “ Sebaik-baik pemberian dan sebaik-baik hadiah adalah kata-kata hikmah yang kamu dengar kemudian kamu lipat (kamu simpan)kemudian kamu bawa kepada saudaramu yang muslim, yaitu kamu ajarkan kata-kata itu kepadanya , itu membandingi ibadah satu tahun .
    ( HR.Ath Thabrani)
  2. ” Dunia itu terkutuk , terkutuk (pula) apa yang ada padanya kecuali ingat kepada Allah dan apa yang mengiringinya atau orang yang mengajar atau orang yang belajar .
    (HR.At Tirmidzi dan Ibnu Majah)
  3. ” Sesungguhnya Allah Yang Maha Suci, malaikatNya dan penghuni langit dan bumiNya sehingga semut di dalam liangnya dan ikan di lautan itu memohonkan rahmat (selain Allah, sedangkan Allah memberikan rahmat) kepada orang yang mengajarkan kebikan kepada manusia .
    ( HR.At Tirmidzi dan Abu Umamah)
  4. ” Tidaklah seorang muslim memberi faidah (kemanfaatan ) kepada saudaranya lebih utama dari pada pembicaraan yang baik yang sampai kepadanya lalu ia menyampaikannya.
    (HR.Abdill Barr)
  5. ” Kata baik yang didengar oleh orang mukmin lalu diajarkannya dan diamalkannya adalah lebih baginya dari pada ibadah setahun.
    ( HR.Ibnul Mubarak)
  6. ” Adapun mereka adalah memohon kepada Allah maka jika Dia menghendaki maka Dia memberi mereka dan jika dia menghendaki maka Dia mencegah mereka . Adapun mereka (majlis kedua) maka mereka mengajar manusia di mana aku diutus itu sebagai guru kemudian beliau beralih ke majlis itu dan duduk bersama mereka .
    ( HR.Ibnu Majah)
  7. ” Orang yang menunjukkan atas kebaikan itu adalah seperti orang yang mengerjakannya.
    ( HR.At Tirmidzi)
  8. ” Semoga rahmat Allah atas para khalifahku
    Ditanyakan : Siapakah para khalifahmu ?.
    Beliau bersabda : Yaitu orang-orang yang menghidupkan sunnahku dan mengajarkannya kepada para hamba Allah .
    ( HR.Al Hasan )
  9. ” Tiga hal yang membinasakan , yaitu : kikir yang ditaati ,keinginan (hawa) yang diikuti, dan kekaguman seseorang terhadap dirinya.
    ( HR.Al Bazzar, Ath Thabrani, Abu Naim dan Al Baihaqi)
  10. ” Tidaklah manusia memberi fatwa kecuali tiga, yaitu : amir (orang yang memerintah ), makmur (orang yang diperintah), atau mutakallaf (orang yang diberi tugas).
    ( HR.Ibnu Majah)
  11. ” Tinggalkan sesuatu yang meragukan kamu kepada sesuatu yang tidak meragukanmu.
    ( HR.At Tirmidzi)
  12. ” Dosa adalah penyakit hati.
    ( HR.Al Baihaqi dan Ibnu Mas ud)
  13. ” Seseorang itu tidak termasuk golongan orang-orang yang bertakwa sehingga ia meninggalkan sesuatu yang tidak mengapa karena takut terhadap sesuatu yang membahayakan.
    ( HR.At Tirmidzi)
  14. ” Mintalah fatwa kepada hatimu meskipun mereka (orang-orang ) telah memberi fatwa kepadamu , meskipun mereka telah memberi fatwa kepadamu.
    ( HR.Ahmad)
  15. ” Sesungguhnya sebagian dari ilmu itu seperti keadaan sesuatu yang tersembunyi yang tidak diketahui kecuali oleh ahli marifah kepada Allah Taala. Apabila mereka mengucapkannya maka tidak bodoh padanya kecuali orang-orang yang tertipu terhadap Allah Taala maka janganlah kamu menghina orang alim yang diberi ilmu oleh Allah Taala karena Allah Azza Wa Jalla tidak menghinanya ketika Dia memberinya dengan ilmu itu .
    ( HR.Abu Abdir Rahman As Salmi)
  16. ” Bagaimana ia berbuat apabila datang kepada kami urusan yang tidak kami jumpai dalam kitab ( Al Quran) dan As Sunnah?
    Lalu beliau bersabda : Bertanyalah kepada orang-orang sholeh dan jadikanlah urusan itu sebagai bahan musyawarah dengan mereka.
    ( HR.Ath Thabrani)
  17. ” Perbedaan (pendapat) ummatku itu adalah rahmat.
    ( HR.Al Baihaqi)
  18. ” Apabila disebutkan takdir maka tahanlah, apabila disebutkan bintang-bintang maka tahanlah, dan apabila disebutkan shahabat-shahabatku maka tahanlah ! .
    ( HR.Ath Thabrani)
  19. ” Saya takut atas ummatku setelahku terhadap tiga segi, yaitu kezaliman para imam, percaya kepada bintang-bintang dan mendustakan takdir.
    ( HR.Ibnu Abdill Barr)
  20. ” Kami berlindung kepada Allah dari ilmu yang tidak berguna .
    ( HR.Ibnu Abdill Barr)
  21. ” Sesungguhnya sebagian dari ilmu adalah kebodohan, dan sebagian dari perkataan adalah tidak jelas.
    ( HR.Abu Dawud)
  22. ” Maukah saya beritakan kepadamu tentang faqih sebenar-benar faqih?
    Mereka menjawab : Ya.
    Beliau bersabda : Orang yang tidak putus asa dari rahmat Allah, ia merasa tidak aman dari tipu daya Allah, ia tidak putus asa dari kelapangan Allah, dan tidak meninggalkan Al Quran karena benci kepadanya dan menuju kepada selainnya .
    ( HR.Abu Bakr bin Laal)
  23. ” Sungguh saya duduk bersama suatu kaum yang mengingat (berdzikir) kepada Allah Ta ala dari pagi sampai terbitnya matahari adalah lebih saya sukai dari pada saya memerdekakan empat orang hamba.
    ( HR.Abu Dawud)
  24. ” Apabila kamu melewati taman-taman syurga maka makan dan minumlah dengan puas !
    Ditanyakan : Apakah taman-taman syurga itu ? Beliau bersabda : Majlis-majlis dzikir .
    ( HR.At Tirmidzi)
  25. ” Berkatalah kepada manusia dengan apa yang mereka ketahui dan tinggalkanlah apa yang mereka ingkari . Apakah kamu menginginkan bahwa Allah dan Rasulnya itu didustakan ?.
    ( HR.Al Bukhari)
  26. ” Barang siapa yang menfsirkan Al Quran dengan pendapatnya maka hendaklah ia menyediakan tempat duduknya di neraka.
    ( HR.At tirmidzi)
  27. ” Islam itu muncul dalam keadaan asing dan akan kembali asing sebagaimana Islam itu muncul. Maka kebaikanlah bagi orang-orang yang asing .
    Lalu ditanyakan : Siapakah orang-orang yang asing itu ?
    Beliau bersabda : Yaitu orang-orang yang memperbaiki apa yang dirusakkan oleh manusia dari sunnahku (sunnahku yang dirusak oleh manusia ) , dan orang-orang yang menghidupkan sunnahku yang dimatikan oleh mereka .
    (HR.Muslim)
  28. ” Tidaklah sesat suatu kaum setelah petunjuk ada pada mereka kecuali orang-orang yang melakukan perdebatan.
    ( HR.At Tirmidzi)
  29. ” Ditanyakan wahai Rasulullah, kapankah amar maruf nahi mungkar itu ditinggalkan?
    Maka beliau AS bersabda : Apabila muncul berminyak muka pada orang-orang pilihanmu , kekejian pada orang-orang burukmu, raja beralih pada orang-orang kecilmu, dan fiqh pada orang-orang rendahmu.
    ( HR.Ibnu Majah)
  30. ” Dengki itu memakan kebaikan-kebaikan sebagaimana api memakan kayu bakar.
    ( HR.Abu Dawud)
  31. ” Barang siapa yang sombong maka Allah merendahkannya, dan barang siapa yang merendahkan diri karena Allah maka Allah meninggikanya.
    ( HR.Al Khathib)
  32. ” Kebesaran itu kainKu dan sombong itu selendangKu. Barang siapa yang bertengkar terhadapKu pada keduanya maka Aku menghancurkannya .
    ( HR.Abu Dawud, Ibnu Majah dan Ibnu Hibban)
  33. ” Orang mukmin itu dilarang dari menghinakan dirinya.
    ( HR.At Tirmidzi)
  34. ” Apabila manusia belajar ilmu dan meninggalkan amal , mereka saling menyinta dengan lidah, saling membenci dengan hati dan saling memutuskan dalam persaudaraan maka Allah mengutuk mereka ketika itu, lalu Dia menulikan mereka dan membutakan pandangan mereka
    ( HR.Ath Thabrani)
  35. ” Barang siapa yang meninggalkan perdebatan pada hal ia batal maka Allah membenagun rumah untuknya di sekeliling syurga. Dan barang siapa yang meninggalkan perdebatan pada hal ia benar maka Allah membangun rumah untuknya di atas syurga.
    ( HR.At Tirmidzi dan Ibnu Majah)
  36. ” Sesungguhnya Allah menguatkan agama ini dengan kaum yang tidak mendapat bagian (pahala).
    ( HR.An Nasa i)
  37. ” Orang yang merobek kehormatan manusia dikumpulkan sebagai anjing yang membahayakan , orang yang rakus kepada harta benda mereka sebagai serigala yang ganas, orang yang sombong dalam bentuk harimau, dan penuntut kepemimpinan dalam bentuk singa.
    ( HR.Ats Tsa labi)
  38. ” Bukan dari akhlak mukmin itu merendahkan/menghinakan diri kecuali dalam mencari ilmu .
    ( HR.Ibnu Adi)
  39. ” Orang yang miskin (hina) ini tidak mengetahui bawa laut dengan kekuatannya merubah najis menjadi air maka air najis itu dengan kekuatannya berubah berubah kepada sifatnya (laut) , sedangkan najis yang sedikit itu mengalahkan kendi kecil dan merubahnya (air)kendi kepada sifatnya (najis). Dan oleh karena ini pula maka dibolehkan bagi Nabi SAW sesuatu yang tidak diperbolehkan bagi orang lain sehingga beliau diperbolehkan mempunyai sembilan orang isteri, karena beliau mempunyai kekuatan yang daripadanya timbullah sifat adil kepada para isterinya meskipun para isteri itu banyak.
    Adapun orang lain maka ia tidak mampuatas sebagian keadilan bahkan ia melampaui batas terhadap apa yang ada diantara para madu itu sehingga membawa kepada kemaksiatan kepada Allah Taala dalam rangka ia mencari keridhaan para isterinya itu Maka tidaklah beruntung orang yang mengiyaskan (mengukur) malaikat dengan tukang-tukang besi.
    ( HR.Bukhari dan Muslim)
  40. ” Beliau bersabda : Sesungguhnya saya bagimu adalah seperti orang tua kepada anaknya .
    ( HR.Abu Dawud, An Nasai, Ibnu Majah dan Ibnu Hibbah)

================================================

Sumber dan referensi diambil dari kitab Ihya' Ulumiddin

0 comments: